Konfigurasi Port Forwarding di IPTABLES Debian 10 - Sudah sekian lama tidak upload artikel kali ini saya akan sedikit sharing mengenai konfigurasi firewall dsnat atau port forwading menggunakkan iptables on debian 10. Dsnat memiliki fungsi untuk mengubah destination address pada sebuah paket data. Biasa digunakan untuk membuat host dalam jaringan lokal dapat diakses dari luar jaringan (internet) dengan cara NAT akan mengganti alamat IP tujuan paket dengan alamat IP lokal. Jadi kesimpulan fungsi dari chain ini adalah untuk mengubah/mengganti IP Address tujuan pada sebuah paket data.
Topologi saya membuat firewall dsnat ini adalah ada sebuah perangkat router saya dirumah yang tidak ada ip public supaya dapat saya remote dari luar, saya menggunakkan koneksi vpn ke server vpn yang saya buat konfigurasi vpn sebelumnya. Server vpn saya tidak besar hanya berkapasitas 512Mb dan pakai SSD beli di Domainesia.
Nah mungkin itu saja sedikit penjelasan dan tujuan kita konfigurasi tersebut. Langkah selanjut ikuti langkah-langkah settingannya.
Langkah pertama, saya sudah setting vpn server dengan pptp server dan sudah konek diperangkat router saya dirumah dengan pptp client.
Langkah kedua, setting firewall dsnat di sisi server vpn saya lampirkan gambar berikut ini :
Cara Mudah Install dan Konfigurasi Iperf3 di Debian 10 - Iperf adalah alat untuk mengukur bandwidth dan kualitas link jaringan, tersedia pada sistem Linux, berukuran kecil dan dapat diinstall dengan mudah. Salah satu software ini sangat berguna dan pengunaanya juga cukup simple namun yang harus diketahui bahwa untuk server yang dipakai speed test harus posisi dalam nyala iperf dan mode berjalan saat dilakukan speed test dari server laiinya, jika tidak proses speed test tidak akan berjalan dengan semestinya.
Nah untuk sebelumnya kita juga perlu install aplikasi iperf baik di server dan client, iperf juga menyediakan berbagai sistem operasi seperti Linux, Windows, Mac os X, Docker dan Android.
Download dan Install Paket iperf
Disini saya ambil contoh dengan linux Debian 10 amd64 paketnya extensi *.deb dan yang perlu didownload ada 2 paket yaitu iperf3 dan libiperf3 seperti halnya sesuai arsitektur sistem anda baik 64bit maupun 32bit ya.
Langkah pertama, jika sudah selesai download lalu upload di server atau client linux untuk diinstall kedua sistem operasi tersebut.
Untuk cara installnya cukup ketikkan perintah :
root@zonemint:~#dpkg -i nama_paket --- seperti gambar dibawah ini ya
File yang sudah diupload di server
Proses install iperf
Langkah kedua, lalu aktifkan server speed test iperf dengan command seperti berikut :
root@zonemint:~#iperf -s
Dan sisi client kita cukup ketikkan perintah seperti berikut :
root@zonemint:~#iperf -c 192.168.14.1
Perhatikan bahwa ip address tersebut ip sisi server yang buat sebagai speed test. Dan dibawah ini hasil pengetesan dengantransfer 419Mbditunjukkan menggunakkan bandiwth 3.0 Gb.
Tutorial Cara Install Netdata di Debian 10 dengan Mudah dan Simple -Netdata adalah alat open source untuk memvisualisasikan dan memonitor metrik real-time, dioptimalkan untuk mengakumulasi semua jenis data, seperti penggunaan CPU, aktivitas disk, query SQL, kunjungan ke situs web, dll. Aplikasi satu ini juga mudah dalam pengoperasinya user friendly kita cukup buka ip dengan port khusus yaitu 1999. Monitoring sangat penting jika kita mempunyai perangkat yang dapat kita pantau dari jauh tanpa kita harus ke lokasi dan mengecheck kondisinya. Untuk aplikasi monitoring sendiri aslinya banyak varian dan banyak vendor aplikasi menyediakkan dengan fitur handal juga. Disini saya sharing cara install monitoring dengan aplikasi Netdata di linux Debian 10 (Buster).
1. Install Paket Netdata
Lakukan ketikkan perintah install dengan command sebagai berikut :
root@zonemint:~#apt install netdata -y
kemudian tunggu proses instalasinya selesai, jika sudah lalu ketikkan alamat ip server anda di browser yang anda suka. Selanjutnya ketikkan alamat ip address dan tambahkan port khusus 1999.
Nanti akan muncul dashboard monitoring aplikasi Netdata yang berhasil diinstall tadi.
Untuk lebih jelasnya saya sertakkan video dibawah ini :
Cara Install dan Konfigurasi Mail Server di Debian 10 - Mail server adalah program daemon yang bekerja menampung dan mendistribusikan email dalam suatu jaringan. Protokol yang umum digunakan antara lain protokol SMTP, POP3 dan IMAP. Disamping itu juga, mail server akan kelihatan lebih profesional karena menggunakan domain email sendiri. Mail server itu sendiri ada yang juga berbayar dan juga ada yang free. Disini saya mencontohkan yang free atau open source semua orang dapat mencoba dan hasilnya juga tidak kalah bagus dengan yang berbayar. Nama paket yang digunakkan adalah postfix dan courier di sistem operasi Debian. Nah mungkin itu saja sedikit penjelasannya kita langsung masuk ke tutoria instalasi dan konfigurasinya.
Langkah pertama, lakukan proses install postfix dan courier dengan command sebagai berikut :
kemudian tekan tombol "enter" untuk dapat kita eksekusi perintah tersebut dan jangan lupa juga kita tekan tombol "Y" atau artinya ok untuk dapat diinstall server debian anda.
Langkah kedua, setelah proses install berlangsung nanti kita akan muncul pop-up window baru yang artinya kita setting postix dengan general type of mail configuration kita apa.
Nah disini pilihlah yang "internet site" lalu tekan tombol "enter" ya.
Langkah ketiga, selanjutnya pada setting "system mail name" isikan nama domain buat mail server anda supaya dapat diingat lebih mudah.
Langkah keempat, kita buat sebuah directory web-based administration postfix pilih saja "yes" kemudian jangan lupa tekan "enter" untuk melanjutkan settingan berikutnya.
Langkah lima, Nah jika sudah namun masih muncul error jalankan perintah sebagai berikut :
root@zonemint:~#apt --fix-broken install
dimana fungsi perintah tersebut untuk melakukan eksekusi proses instalasi yang belum clear atau selesai.
Langkah keenam, nah jika sudah buatlah directory untuk menyimpan semua pesan atau file mail server anda dengan command :
root@zonemint:~#maildirmake /etc/skel/Maildir
selalu perhatikan besar dan kecil huruf karena mempengaruhi atau sensitif kalau program linux dieksekusi.
Langkah ketujuh, selanjutnya lakukan setting configurasi default postfix dengan perintah sebagai berikut :
root@zonemint:~#nano /etc/postfix/main.cf
nah jika sudah kebukak filenya lakukan penambahan script paling bawah seperti berikut :
home_mailbox = Maildir/
nah jika sudah simpan file tersebut dengan menekan tombol "ctrl+x" lalu tekan "y" dan jangan lupa tekan tombol "enter".
Langkah kedelapan, lakukan reconfig settingan postfix dengan command :
root@zonemint:~#dpkg-reconfigure postfix
lalu nanti akan muncul pop-up window postfix-configuration kemudian pada "general type of mail configuration" pilihlah yang "internet site" dan tekan "enter" ya.
Langkah kesembilan, selanjutnya pada langkah ini kita diminta jika kita mempunyai alias user yang dapat mengakses mail server bisa diisikan pada kolom "root and postmaster mail recipient" jika sudah diisi lakukan tekan tombol "enter".
Langkah kesepuluh, Nah setelah setting root and postmaster kita setting domain mana yang disetujui untuk dapat sinkronisasi pada server mail kita. Disini saya mengisikan alamat mail server saya sendiri tidak dapat email dari luar masuk.
Langkah kesebelas, Nah dilangkah kesebelas ini kita diminta untuk memilih apakah server mail kita dipaksa untuk pembaruan antrian mail??? Kalau saran saya dipilih "yes" aja.
Langkah keduabelas, local networks setting ini apakah mail server kita dapat diakses untuk local atau dapat diakses semua alamat ip network versi 4 saya sarankan isikan ip "0.0.0.0/0".
Langkah ketigabelas, kita apakah mau melimit mail server kita pada saat pengiriman data.
Kalau saran saya diisikan "0" kemudian tekan tombol "enter".
Langkah keempatbelas, lakukan restart dan check status service mail server kita apakah sudah berhasil atau belum, cara merestart dan mengechecknya cukup ketikkan perintah sebagai berikut ini :
root@zonemint:~#/etc/init.d/postfix restart
root@zonemint:~#/etc/init.d/postfix status
Pastikan hasilnya seperti digambar diatas jika masih terjadi error ulangi langakah yang kedelapan ya.
Langkah kelimabelas, buatlah user baru baik minimal 2 supaya kita bisa dapat mengirimkan email dan membalasnya.
Langkah keenambelas, Jika sudah dibuat kedua user tersebut kita lakukan pengecekan dengan mengirimkan email seperti berikut ini.
Proses mengirimkan email ke user penerima :
Email terkirim dan dibaca oleh user penerima :
Nah mungkin tutorial ini cukup panjang ya namun jangan pernah putus asa dalam belajar dikarenkan akan membuatmu menjadi lebih malas.
Catatan : "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Teladanilah 2 orang sesudahku, yaitu Abu Bakar & Umar" HR Tirmidzi disahihkan Al Albani #Debian #Mail #Sysadmin #Buster
Cara Konfigurasi Samba File Server di Debian Server 10 - Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba sangat berguna dalam kita sharing berbagi file baik sistem operasi windows, linux, maupun mac os x. Service ini juga dilengkapi setting authentifikasi dalam membuka suatu file yang kita sharing dan itu berupa username dan password. Dan akses samba server pun tidak harus menggunakkan aplikasi seperti web browser. Begitu juga installnya juga tidak begitu ribet ataupun sulit konfigurasi yang penting kita niat dulu mau belajar dan mencoba.
Mungkin itu saja sedikit penjelasan mengenai apa itu samba dan selanjutnya kita mulai tutorial install dan konfigurasi samba server di debian 10 :
Langkah pertama, kita install paket samba dulu di debian server 10 kita dengan mengetikkan command :
root@zonemint:~#apt-get install samba
Langkah kedua, tambahkan script dibawah tulisan "==== share definitions ====" seperti berikut :
Langkah ketiga, jangan lupa restart service dan check statusnya apakah berhasil atau belum.
Jika bingung untuk mengechecknya ketikkan perintah sebagai berikut ini :
root@zonemint:~#/etc/init.d/samba restart
root@zonemint:~#/etc/init.d/samba status
Langkah keempat, kita coba akses dari sistem operasi windows.
Langkah kelima, hasilnya kita berhasil install dan konfigurasi samba server file di debian server 10.
Catatan : "Tidak boleh seorang muslim berakhlak dengan akhlak orang munafik, seorang mukmin mau menerima nasihat, sedangkan orang munafik menolak nasihat. Kalau ada seseorang yang mengetahui kesalahan saudaranya, hendaknya dinasihati secara rahasia. Itulah akhlak yang benar " Dr Aziz bin Farhan al ‘Unizi.
Tutorial Install dan Konfigurasi FTP Server Debian 10 Lengkap - FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client. Protokol ini juga sangat penting didalam server anda apabila kita mau upload file bisa menggunakkan service ini. Dan banyak lagi manfaat dari protokol ftp ini, dan di debian menyediakan 2 paket yang dapat menjadi FTP server yaitu proftpd dan vstpd. kedua paket tersebut memiliki keistimewaan masing-masing dan disini saya mencontohkan yang proftpd. Oke mungkin itu saja sedikit penjelasan mengenai FTP Server itu apa dan lanjut ke prosess install dan konfigurasinya.
Langkah pertama, buka server anda lalu jalankan perintah install paket proftpd dengan command sebagai berikut :
root@zonemint:~#apt-get install proftpd
Langkah kedua, lalu cari barisan "UseIpv6" dan "ServerName".
UseIpv6 off
ServerName "ftp.zonemint.local"
Guna jika ipv6 apabila server anda belum menggunakkan ipv6 bisa di "off" jika sudah bisa diketikkan script "on".
Langkah ketiga, bisa juga kita melakukan metode keamanan FTP Server kita supaya tidak disalah gunakkan oleh orang lain dengan mengganti port default FTP "21" diganti yang laiin seperti dibawah ini "2121".
Langkah keempat, kemudian jangan lupa kita restart service proftpd dan check status apakah sudah running apa belum ketikkan perintah sebagai berikut :
root@zonemint:~#/etc/init.d/proftpd restart
root@zonemint:~#/etc/init.d/proftpd status
Langkah kelima, Ujicoba via web browser "google chrome" dan ketikkan nama domain atau ip address beserta port jika sudah diganti.
Nah siap digunakkan server anda untuk file transfer protokol digunakkan siapa saja yang mempunyai akses kedalamnya. Mungkin jika merasa artikel ini bagus bisa dishare ke media sosial anda ya gan.
Catatan : "Terbunuh di jalan Allah menghapuskan (dosa) seluruhnya, kecuali hutang" HR. Muslim no. 1886
Cara Install dan Konfigurasi DNS Server di Debian 10 - Mungkin teman-teman sering kali menemui nama suatu website dengan nama yang unik dan menarik. Nah nama-nama suatu website tersebut dinamakan DNS (Domain Name Server) adalah server yang digunakan untuk mengetahui IP Address suatu host lewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan mengenali IP Address-nya. Dengan ini kita mudah dalam mengingat suatu alamat server suatu server. Banyak sekali server di internet yang menggunakkan DNS ini mempermudah untuk mengingat akses ke server atau akses layanan suatu server tersebut. Disini saya akan memberikan tutorial setting DNS server di debian 10. Nah mungkin itu saja sih penjelasan sedikit untuk menguatkan fungsi suatu service DNS tersebut. Langsung saja ke tutorial instalasinya ya!!!
Langkah pertama, paket yang digunakan untuk DNS Server di Debian 10 yaitu bind9. sebelumnya install terlebih dahulu paket tersebut, dengan cara ketikkan command sebagai berikut :
root@zonemint:~#apt-get install bind9
Langkah kedua, Jika masih ada notifikasi paket not installed seperti gambar berikut :
Nah jika muncul seperti itu kita lakukan install ulang dengan command seperti berikut :
root@zonemint:~#apt --fix-broken-install
Kemudian akan menjalankan proses fix installed bind9 tersebut.
Langkah ketiga, kita masuk kedalam folder konfigurasi bind9 dengan command :
root@zonemint:~#cd /etc/bind/
lalu lakukan backup file default bind dimana kita mengcopy file reverse dan forward yang kedua file tersebut berfungsi mentranslasikan dari ip ke nama domain dan sebaliknya.
root@zonemint:~#cp db.local zonemint.local (Domain ke ip)
root@zonemint:~#cp db.127 192 (Ip ke domain)
Langkah kelima, selanjutnya edit file copy db.local dan db.127 tadi dan sesuaikan nama berserta ip server debian 10 anda.
zonemint.local config
192 config
Langkah keenam, terakhir kita konfigurasi default bind9 dimana fungsi konfig dibawah ini untuk supaya akses dari luar dapat ditranslasikan ip ke domain.
Berikut script yang perlu ditambahkan ya :
zone "zonemint.local" {
type master;
file "/etc/bind/zonemint.local";
};
zone "14.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/192";
};
Langkah ketujuh, lakukan restar service dns dan check juga statusnya dengan command dibawah ini :
root@zonemint:~#/etc/init.d/bind restart
root@zonemint:~#/etc/init.d/bind status
Pastikan ada muncul notifikasi "ok" dan artinya berhasil kita install dan konfigurasi DNS Server di Debian 10.
Langkah kedelapan, Uji coba resolve apa tidak di server sendiri dan client windows.
Nah sepertinya gambar diatas kita berhasil setting service dns tersebut.
command untuk uji cobanya berikut ini :
nslookup zonemint.local
nslookup 192.168.14.1
sesuaikan nama domain dan ip server debian 10 anda.
Alhamdulillah akhirnya selesai juga dan berhasil juga, Jangan lupa subscribe blog ini supaya tidak ketinggalan update artikel yang baru.
Catatan : "Jika kamu berada di waktu sore, janganlah tunggu waktu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu sore hari. Pergunakanlah sehatmu sebelum datang sakitmu, dan pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu".
Cara Install dan Konfigurasi DHCP Server di Debian 10 (Buster) - Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual.
Kebanyakan orang juga males untuk mengkonfigurasi ip address dikomputernya secara manual. Untuk itu dibuatlah protokol DHCP yang dapat mempermudah pembagian alamat ip secara otomatis. Dengan ini dapat membantu kita tidak pusing untuk setting manual, namun kadang kalannya kalau mudah itu juga terdapat resikonya rentan terhadap orang yang mempergunakan tidak baik. Jadi kalau dari segi orang awam kebanyakan tidak mau dipersulitkan untuk setting kayak gini tetapi secara IT itu kadang harus diperhatikan dalam pemberian alamat ip kepada penggunanya. Nah di debian 10 server ini menyediakan service DHCP Server dengan nama paket "isc-dhcp-server". Begitu pula untuk settingnya tidak begitu sulit dan juga cepat konfigurasi. Mungkin itu saja sedikit penjelasannya langsung ke langkah-langkah install dan konfigurasinya :
Disini saya menggunakkan topologi seperti dibawah ini :
Topologi diatas router sebagai swith dan tidak ada filter dirouter kita fokus konfigurasi di Server Debian 10 nya.
Langkah pertama, install paket aplikasi yang digunakan untuk service dhcp server yaitu kita mengetikkan perintah " apt-get install isc-dhcp-server " lalu tekan "Y" untuk mensetujui atau mengijinkan kita menginstall paket tersebut.
root@zonemint:~#apt-get install isc-dhcp-server
Langkah kedua, Nah jika muncul notifikasi merah "error" seperti gambar dibawah ini jangan panik dulu ini hanya belum dikonfigurasi service dhcp-servernya.
Langkah ketiga, lakukan setting service dhcp server di debian 10 dengan command :
root@zonemint:~#nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
kemudian tekan "enter" dan cari barisan "A slightly different configuration for ..." lalu hapus tanda pager dibarisan bawahnya ya sampai tanda kurung kurawal {} seperti gambar berikut :
#Subnet merupakan alamat net ID jaringan kita (LAN) serta netmask sesuai dengan interface yang kita gunakan (enp0s3). Bisa buka artikel sebelum ini cara konfigurasi ip static di debian 10.
#Range merupakan alamat IP yang akan diberikan ke client, perhatikan juga titik koma (;).
#Domain-name-servers merupakan alamat DNS server yang akan dipakai oleh client, jika alamat DNS lebih dari satu bisa kita tambahkan (,).
#Domain-name merupakan domain jaringan LAN atau biasa disebut DNS server anda.
#Routers merupakan IP gateway untuk client : IP gateway secara default adalah IP router (enp0s3). #Broadcast-address merupakan alamat broadcast dari network kita.
#Jangan lupa hilangkan tanda pager supaya script bisa di eksekusi.
Langkah keempat, setting juga default interface yang digunakkan untuk berbagi dhcp kepada client atau pengguna di server debian 10 dengan ketikkan perintah :
root@zonemint:~#nano /etc/default/isc-dhcp-server
lalu hilangkan tanda pager pada barisan 4 dan 17 kemudian isikan nama interface pada baris 17 sesuai interface yang kita gunakkan ya.
Langkah kelima, setelah kita selesai konfigurasi diatas lakukan restart service dhcp server kita supaya jalan dengan semestinya dan ketikkan perintah seperti berikut :
root@zonemint:~#/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
root@zonemint:~#/etc/init.d/isc-dhcp-server status
Langkah keenam, ujicoba pada client windows dan linux apakah dapat ip dhcp dari server debian 10 kita ??? perhatikan gambar dibawah ini :
Client windows
Client linux mint 19
Nah kita sudah berhasil dan sukses install dan konfigurasi dhcp server di debian 10 (buster).
Catatan : "Kalau Anda menginkan barokah pada waktu dan pekerjaan Anda, luangkan waktu bersama al-Quran di sela-sela kesibukan" Dr. Hasan al Husaini.